Rabu, 11 Agustus 2010








KIARA PAYUNG 

( Fillicium decipiens )

1. General 

               Kiara payung merupakan salah satu pohon peneduh yang biasa di tanam di pinggir - pinggir jalan.pohon ini memiliki tajuk yang rindang dan kerap sehingga sangat cocok digunakan sebagai pohon perindang jalanan, selain dari pada itu pohon ini juga bisa dan comfort diletakkan di depan rumah sebagai perindang halaman.
  
Pohon kiara berjajar rapi di kanan - kiri jalanan perumahan




Pohon kiara payung dengan tajuk yang rimbun 



Tegakan pohon kiara payung mempercantik jalanan



Bibit Kiara Payung

GLODOKAN
( Polyalthea longifolia pendula )



General
          Pohon yang satu ini merupakan pohon yang biasa kita temui di sepanjang jalanan kota, karena fungsinya sebagai pohon penghias, selain dari pada itu pohon glodokan ini akan terlihat cantik dan menawan jika ditanam dipinggiran jalan sebagai pembatas jalan, selain dari pada itu ia dapat menyerap polusi udara yang diakibatkan oleh kendaraan bermotor, pohon ini juga tidak rewel dalam hal perawatannya.






















Bibit pohon glodogan siap tanam 














Bibit Glodogan Tiang 


EUKALIPTUS
(Eucalyptusalba Reinw)


          
1.  General
             Eucalyptus adalah genus pohon berbunga beragam (dan beberapa semak) dalam keluarga murad, Myrtaceae. Anggota dari genus mendominasi pohon dari Australia. Ada lebih dari 700 spesies Eucalyptus, sebagian besar asli Australia, dan sejumlah yang sangat kecil ditemukan di daerah yang berdekatan dengan Papua Nugini dan Indonesia, dan satu Eucalyptus deglupta, rentang utara ke Filipina. Spesies Eucalyptus dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis termasuk Amerika, Eropa, Afrika, Basin Mediterania, Timur Tengah, Cina dan anak benua India.

            Eucalyptus adalah satu dari tiga genus yang sama yang sering disebut sebagai "eukaliptus," menjadi yang lain Corymbia dan Angophora. Banyak, tetapi jauh dari semua, yang dikenal sebagai pohon-pohon karet karena banyak spesies memancarkan getah berlebihan dari setiap istirahat di kulit (misalnya Scribbly Gum). Nama generik berasal dari kata Yunani ευ (eu), yang berarti "baik," dan καλυπτος (kalyptos), yang berarti juga "tertutup," yang mengacu operkulum pada kelopak yang awalnya menyembunyikan bunga itu.

2. Ukuran dan Habitat
            Eucalyptus dewasa dapat mengambil bentuk semak rendah atau pohon yang sangat besar. Ada tiga kebiasaan utama dan kategori ukuran empat bahwa spesies dapat dibagi menjadi.

        Sebagai generalisasi "pohon hutan" adalah single-bertangkai dan memiliki mahkota membentuk sebagian kecil dari seluruh pohon tinggi. "Pohon Woodland" adalah single-bertangkai meskipun mereka mungkin cabang di jarak pendek di atas permukaan tanah. "Mallees" adalah multi-berasal dari permukaan tanah, biasanya kurang dari 10 m (33 kaki) tingginya, sering dengan mahkota terutama di ujung branchlets dan tanaman individu dapat bergabung membentuk sebuah formasi baik terbuka atau tertutup. Banyak pohon mallee mungkin begitu rendah-tumbuh dianggap sebagai suatu semak.

Ukuran pohon Eukaliptus :

  • Kecil - 10 m (33 kaki)

  • Menengah - 10-30 m (33-98 kaki)

  • Jangkung - 30-60 m (98-200 kaki)

  • Sangat tinggi - lebih dari 60 m (200 ft)

3. Manfaat
            Eucalyptus adalah sumber serat yang paling umum singkat untuk kayu pulp untuk membuat pulp. Eucalyptus globulus dan Eucalyptus grandis adalah varietas paling banyak digunakan dalam pembuatan kertas.

            Panjang serat Eucalyptus relatif pendek dan seragam dengan kekasaran rendah dibandingkan dengan kayu keras lainnya yang biasa digunakan sebagai kayu pulp. Serat yang ramping, tapi belum berdinding relatif tebal. Hal ini memberikan formasi kertas seragam dan opacity tinggi yang penting untuk semua jenis kertas halus. kekasaran rendah sangat penting untuk kertas berkualitas tinggi.

            Eucalyptus cocok untuk jaringan banyak kertas sebagai serat pendek dan ramping memberikan sejumlah besar gram serat per kasar dan rendah memberikan kontribusi untuk kelembutan.

            Selain dari  pada itu, Eucalyptus juga dapat digunakan sebagai  minyak, Minyak kayu putih yang mudah uap disuling dari daun dan dapat digunakan untuk membersihkan, deodorising, dan dalam jumlah yang sangat kecil dalam suplemen makanan, terutama permen, obat batuk, pasta gigi dan dekongestan. Ia juga memiliki sifat pengusir serangga (Jahn 1991 a, b; 1992)., Dan merupakan bahan aktif dalam beberapa penolak nyamuk komersial (Fradin dan Day 2002).

            Nektar dari beberapa eukaliptus menghasilkan madu berkualitas tinggi monofloral. Kayu Eukaliptus juga biasa digunakan untuk membuat digeridoos, sebuah alat musik tiup tradisional Aborigin Australia. Batang pohon itu dilubangi oleh rayap, dan kemudian memotong bawah jika menanggung adalah ukuran yang benar dan bentuk.

            Seluruh bagian dari Eucalyptus dapat digunakan untuk membuat pewarna yang substantif pada serat protein (seperti sutra dan wol), cukup dengan mengolah bagian tanaman dengan air. Warna yang akan dicapai berkisar dari kuning dan oranye yang hijau, cokelat, coklat dan merah karat yang mendalam. Bahan yang tersisa setelah pengolahan dapat dengan aman digunakan sebagai mulsa atau pupuk.



Daun Eukaliptus


ALBASIAH
(Albazia Falcataria )


 

1. General 
       Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut :Jawa :jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa).Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore).

        Selain dari pada itu, bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V. 

        Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya. Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas.

      Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga. Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.
                                                                                                   
2. Syarat Tumbuh dan Pemeliharaan  
          Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18 ° – 27 °C.

         Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm. Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.

Untuk hasil yang maksimal, diperlukan pengetahuan pemeliharaan yang baik dan benar, pemeliharaan tanaman sengon antara lain :
  • Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.
  • Penyiangan,Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Kegiatan seperti penyiangan ini dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
  • Pendangiran, Pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanaman sengon.
  • Pemangkasan, dengan cara pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
  • Penjarangan, Penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada (400 pohon/ha) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur.Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem "untu walang" (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.

3. Manfaat 
          Sengon memiliki banyak manfaat selain dari sisi ekonomis, tanaman ini juga dapat berdampak positif terhadap lingkungan sekitar tanaman, lebih spesifiknya antara lain : 

  • Daun : Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya bisa dijadikan sebagai pakan ternak.
  • Perakaran : Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan openyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
  • Kayu : Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.


MAHONI
( Swietenia mahagoni Jacq. )

















1. General  
         Berdasarkan klasifikasi ilmiahnya, tanaman ini termasuk dalam keluarga/familia Meliaceae yang mencakup 50 genera dan 550 spesies tanaman kayu. Tanaman yang di Indonesia dikenal sebagai mahoni ini mempunyai banyak nama sesuai dengan daerah atau negaranya. Di Bangli disebut sebagai mahagni. Di Belanda dikenal sebagai mahok. Orang Perancis menyebutnya acajou atau acajou pays, sementara tetangga kita (Malaysia) menamai tanaman ini cheriamagany. Lain lagi dengan orang Spanyol yang mengenalnya sebagai caoba/caoba de Santo/domingo. Di Indonesia sendiri tumbuhan berkayu keras ini mempunyai nama lokal lainnya, yaitu mahagoni, maoni atau moni. Asal usul tanaman ini dari Hindia Barat dan Afrika.

          Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dan diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua. Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala sari putih, kuning kecoklatan. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung. Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. 

2. Syarat Tumbuh dan Perbanyakan  
           Tanaman mahoni ini merupakan tanaman tropis dan banyak ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang dekat dengan pantai. Tanaman ini dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai. Tanaman ini menyukai tempat yang cukup sinar matahari langsung (tidak ternaungi). Mahoni termasuk jenis tanaman yang tahan banting, dengan kata lain tahan hidup di tanah gersang. Walaupun tidak disirami selama berbulan-bulan, mahoni masih mampu untuk bertahan hidup. Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan biji, bisa juga dengan cangkok.

3. Manfaat 
           Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari pohon yang satu ini. Tanaman mahoni banyak ditemukan di pinggir-pinggir jalan sebagai pohon pelindung. Pohonnya yang besar cocok untuk berteduh. Disamping itu karena sifatnya yang tahan panas/hidup di tanah gersang sehingga tanaman ini tetap bertahan menghiasi tepi jalan di beberapa daerah. 

             Bagi penduduk Indonesia khususnya Jawa, tanaman ini bukanlah barang baru, karena sejak jaman penjajahan Belanda mahoni dan rekannya, pohon asan, sudah banyak ditanam di pinggir jalan sebagai peneduh terutama di sepanjang jalan Daendels (dari Merak sampai Banyuwangi). Dan sejak 20 tahun terakhir ini, tanaman mahoni mulai dibudidayakan karena kayunya mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Kualitas kayunya keras dan sangat baik untuk meubeler, furniture, barang-barang ukiran dan kerajinan tangan. 

        Kualitas kayu mahoni berada sedikit dibawah kayu jati sehingga sering dijuluki sebagai primadona kedua. Untuk mahoni yang tua kayunya berwarna merah kecoklatan. Ada beberapa jenis mahoni yaitu mahoni berdaun kecil (Swietenia mahagoni) dan mahoni berdaun lebar (Swietenia macrophilea). Swietenia mahagoni kualitas kayunya lebih bagus dibanding Swietenia macrophilea. Sedangkan kelebihan Swietenia macrophilea adalah lebih cepat tumbuh menjadi besar dan kayunya lempeng. 

            Pemanfaatan lain dari tanaman mahoni adalah kulitnya dipergunakan untuk mewarnai pakaian. Kain yang direbus bersama kulit mahoni akan menjadi kuning dan tidak luntur. Sedangkan getah mahoni yang disebut juga blendok dapat dipergunakan sebagai bahan baku lem (perekat), dan daunnya juga dapat digunakan untuk pakan ternak.

          Selain dari pada itu, Pemanfaatan mahoni sebagai obat sudah sejak tahun 70-an. Yang diambil adalah bijinya. Pada waktu itu cara konsumsinya masih sederhana (tanpa diolah) yaitu dengan menelan langsung bijinya setelah membuang bagian yang pipih. Konon banyak penyakit yang kabur setelah diobati dengan biji mahoni ini. Tapi rasanya yang pahit banyak dikeluhkan. 

          Dewasa ini sejalan dengan semboyan back to nature, pengobatan dengan bahan-bahan dari alam mulai banyak dilirik. Manusia mulai lebih kreatif mengolah bahan-bahan dari alam yang akan digunakan sebagai obat. Biji mahoni sebagai bahan baku obat dikeringkan terlebih dahulu kemudian digiling halus menjadi serbuk sehingga dalam mengkonsumsinyapun tidak kesulitan karena mudah. Buah mahoni memiliki zat bernama flavonolds dan saponins Khasiat flavonolds ini juga bisa untuk mengurangi kolesterol, penimbunan lemak pada saluran darah, mengurangi rasa sakit, pendarahan dan lebam, serta bertindak sebagai antioksidan untuk menyingkirkan radikal bebas. Sementara itu, saponins memiliki khasiat sebagai pencegah penyakit sampar, bisa juga untuk mengurangi lemak di badan, membantu meningkatkan sistem kekebalan, mencegah pembekuan darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan darah.


















Bibit mahoni siap tanam

CLIMBING FIG/DOLLAR RAMBAT 
( Ficus Pumila )

 

1. Deskripsi
      Climbing Fig aka Water Creem aka Dollar Rambat merupakan salah satu tanaman yang sifatnya merambat, tanaman ini berdaun kecil dan mempunyai akar yang kuat, dapat menempel di tembok atau bahkan pada tanaman kayu yang masih hidup. Tanaman ini biasanya banyak digunakan orang sebagai cover tembok yang belum dihaluskan, sehingga tembok terkesan alami dan cerah dipandang mata (hijau). Tanaman yang satu ini banyak ditanam di perumahan – perumahan karena dipandang dari segi estetikanya.

2. Perawatan
 
              Climbing Fig bukanlah jenis tanaman yang susah untuk ditanam serta perawatannya. Untuk tahap awal, usahakan tanam bagian bawahnya dengan baik dan kalau Anda ingin merambatkan tanaman ini di tembok, maka ujung tanaman water creem harus ditempelkan di tembok sampai keluar akar dari batang sehingga tanaman bisa kuat menempel di tembok (bisa pakai potongan bambu sebagai bantuan penahan agar menempel ditembok). Agar tanaman ini merata, usahakan sering memangkas bagian ujungnya agar tumbuh beberapa tunas baru yang nantinya akan tumbuh merata sambil diarahkan sesuai yang kita inginkan. Adapun mengenai penyiraman kondisikan layaknya tanaman biasa. Agar tanaman water creem tetap sehat dan subur maka lakukanlah pemupukan, cukup gunakan pupuk kandang/NPK saja.

3. Manfaat 
Banyak sekali manfaat yang kita dapatkan dari tanaman climbing fig ini, antara lain:
  • Umumnya di perumahan tanaman ini biasa dipakai sebagai cover tembok yang belum diratakan, sehingga membuat tembok terkesan natural dan alami.
  • Dapat digunakan sebagai hiasan dinding rumah baik depan maupun belakang, karena tanaman ini dapat dibentuk – bentuk sesuai dengan keinginan kita (bisa berbentuk huruf / bentuk lainnya ).
  • Sumber oksigen dari daun – daunnya yang rimbun serta saling berhimpitan.
  • Sebagai penguat tembok, karena akar – akar climbing fig bisa masuk ke celah tembok, oleh karenanya tembok menjadi kuat dan tidak ambrol, berbeda ketika tembok yang belum dihaluskan tidak dirambati climbing fig, maka yang akan terjadi tembok tersebut cepat rapuh dikarenakan hujan dan panas matahari sepanjang waktu.
Bibit Water Creem/Climbing Fig dalam polybag







  












Bibit Water Creem usia 1 bulan



















SIRSAK
(Annona muricata)



1. General
Sirsak, biasa juga dikenal dengan nangka belanda atau durian belanda mempunyai nama latin (Annona muricata L.) Adalah pohon buah yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Di Indonesia sendiri, tanaman ini mempunyai banyak nama, seperti nangka sebrang, nangka landa (Jawa), nangka walanda, sirsak (Sunda), nangka buris (Madura), srikaya jawa (Bali), deureuyan belanda (Aceh ), durio ulondro (Nias), durian betawi (Minangkabau), serta jambu landa ( lampung). Penyebutan “ belanda “ serta variasinya mengindikasikan bahwa sirsak dari bahasa belanda : Zuurzak, berarti “kantung asam” didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda ke Nusantara, yaitu pada abad ke-19, meskipun bukan berasal dari Eropa.

Buah sirsak termasuk buah semu, daging buah lunak dan lembek,warnanya putih, berserat,berbiji kitam pipih, kulitnya berduri, tangkai buah menguning, aromanya harum, dan rasanya manis agak asam. Tetapi sekarang sudah beredar sirsak yang rasa buahnya dominan manis bijinya sedikit. Buah sirsak yang normal dan sudah matang mempunyai berat ± 500 gr, warna kulit agak terang, hijau agak kekuningan serta mengkilap. Bentuk buah bagian ujung agak membulat dengan diameter ± 5 cm, diameter bagian tengah ± 7 cm, serta panjang buah ± 17 cm. Kerapatan duri maksimal 2-3 buah per 4 cm ( diukur pada bagian buah yang durinya paling jarang ), kekerasan daging buah empuk merata.

2. Macamnya 
Berikut jenis sirsak yang kami miliki : 
  • Sirsak Ratu 
  • Sirsak Madu
  • Sirsak Lokal 

3. Syarat Tumbuh 
              Tanaman ini ditanam secara komersial untuk diambil daging buahnya, bahkan sekarang banyak juga pekebun yang menanam buah sirsak untuk diambil daunnya seiring dengan tingginya manfaat daun sirsak untuk pengobatan. Tumbuhan ini dapat tumbuh disembarang tempat. Pohon sirsak bisa mencapai tinggi 9 meter. Di indonesia sirsak dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 1000 mdpl. Pertumbuhan dna pembungaannya sangat terhambat oleh turunnya udara dingin, serta hujan salju yang ringan saja sudah dapat membunuh pohon sirsak.

            Musim kering dapat mendorong luruhnya daun dan menyelaraskan pertumbuhan memanjang dan pembungaan dalam batas-batas tertentu. Hasil panen dapat lebih tinggi pada cuaca demikian, asalkan kelembapan yang tinggi berlangsung selama periode pembentukan buah; ada indikasi bahwa untuk Annona sp. lainnya, baik kelembapan yang sangat tinggi maupun sangat rendah, dapat merusak pembentukan buah. Jika kelembapan cenderung rendah, dianjurkan untuk memberikan naungan agar transpirasi dapat dikurangi ( juga karena pohon sirsak dangkal perakarannya ). Sebagian besar tipe tanah cocok untuk tanaman ini, tetapi drainasenya harus baik, sebab pohon sirsak tidak tahan terhadap genangan air. 
















Bibit Sirsak Ratu dari biji



Kumpulan bibit sirsak ratu berjajar rapih 




Bibit sirsak ratu siap tanam

















Buah sirsak (masih baby)





















Buah sirsak masak, biji sedikit